Total Pageviews

Saturday, June 2, 2012

Persiapan UKK 2012

Salam seindah-indahnya untuk kalian pembaca artikel saya kali ini juga untuk semua orang yang memperhatikan saya. Biasakanlah menyapa, menyalam, dan mendoakan kebaikan terhadap setiap insan yang sejatinya selalu membutuhkan perhatian, pujian, dan motivasi dari orang lain.

Hari ini, Sabtu 2 Juni 2012 adalah 2 hari menuju hari dimana saya dan teman sesekolah pulang sekolah lebih cepat dari hari-hari sekolah biasa (sebut saja hari ujian semesteran). Tak seperti saat menjelang ujian-ujian sebelumnya, kali ini saya merasa sudah punya niat dan keinginan untuk lebih mempersiapkan diri. Kurasa ini lebih baik dari persiapan ujian pada sebelumnya yang benar-benar tidak saya pedulikan.

Dan kodratku sebagai lelaki sejati adalah, niatku selalu tidaklah sempurna sebab keinginanku untuk lebih siap hanya terREALisasikan beberapa persen saja, bahkan nyaris mendekati hanya sebatas niat. Yah, Aku tidaklah berusaha sekuat tenaga, namun hanyalah sekuat mood.

Aku sudah melihat keadaan yang sangat berbeda pada orang-orang disekitarku. Benar-benar berbeda. Hal yang berbeda ini membuatku takut yang sangat. Mereka tidak seperti yang kukenal seperti dahulu yang seakan-akan mereka menjadi mereka yang seharusnya seperti itu, bukanlah mereka yang senang menyimpang sebagai orang yang tak semestinya mereka lakukan.

 Dan aku ingat kata seorang temanku (sebut saja Yanto 66) "Aku lebih takut menghadapi ujian kenaikan kelas 3 daripada ujian nasional". Sangat kuhargai kata-kata itu. Awalnya perkataan itu membuatku takut, tapi sikap yang harus kuambil adalah menjadikan perkataan tersebut sebagai motivasi.

Dan ini kenyataannya sekarang. Semua teman sekolahku yang dulunya selalu menomor-akhirkan urusan akademiknya, sekarang menjadikan kata "RANKING SATU" sebagai tujuan mereka. Tidak hanya sebagian, namun benar-benar semua temanku.

Dilema . . . memang seharusnya kita seperti itu, namun perubahan drastis tersebut sangatlah sulit untuk kujangkau. Aku yang telah jatuh tertinggal jauh bersama mereka, dan tiba-tiba keadaan berbeda, mereka mulai terbang dan terbang tinggi sementara aku belum menemukan sayap untuk mencapai mereka.

Bukan, bukan keluhan yang aku maksud. Aku sama sekali tidak mengeluh atas semua ini. Yang harus kulakukan sekarang hanyalah mengeluarkan sebuah ucapan, dan ini yang ingin kuucapkan :
- Terima kasih yang sangat untuk kalian teman-teman yang telah memberikan kesadaran yang sangat besar untukku.
- Selamat untuk teman-teman yang sudah menginjak fase yang sudah seharusnya kalian lakukan.

Dan akhir kata, SELAMAT BELAJAR, SELAMAT BERJUANG, SELAMAT BERUSAHA DAN SELAMAT SUKSES UNTUK SEMUA TEMAN PADMANABA 68 . . .