Total Pageviews

Showing posts with label Padmanaba Hiking Club. Show all posts
Showing posts with label Padmanaba Hiking Club. Show all posts

Thursday, April 26, 2012

Buat PHC 41


Kembali lagi di hadapan layar hitamku. Seperti biasa, aku menulis di blog ini semata-mata hanya untuk mengabadikan dan mengukir kenangan dalam kisah hidupku.

Rabu, 25 April 2012

Hari ini aku menjalani sekolahku seperti biasanya. Hari Rabu jadwal kelasku olahraga, dan materinya lari level yang dalam bahasaku adalah mlayu sak-kesel-kesel e. Wah lagi level 8-7 ae wis sengkleh sikilku nganti abot dinggo mlaku. Habis olahraga pelajaran selanjutnya adalah agama. Niatnya aku mau tidur di pelajaran agama Islam yang seingatku kelasnya di ruang agama Islam. Pas aku hampiri ruang tersebut, ternyata dipake kelas 1. Oh aku baru ingat kalo hari ini kelasnya gak moving. Yang itu artinya kelasku tetap di ruang bahasa 1 sampai mati (cerita didramatisir).

Okelah, akhirnya aku masuk kelas. Yeah Bu Endang (Guru Agama Islam) gak masuk ternyata. Yang ada hanyalah sekumpulan RSS crew lagi nonton film via proyektor. Yaudah deh akhirnya kelasku nonton film 'Paranormal Activity', sebuah film yang antiklimaks, tidak bermutu, tidak berpendidikan, dan tidak nyata. Tetapi konsep dari film ini yaitu dapat mempermainkan emosi bagi yang menontonnya.

Kelas berikutnya adalah seni sehabis istirahat. Aku emang sengaja nelat soalnya masih kecapekan olahraga dan istirahat di BMT. Setelah beberapa menit dari pelajaran dimulai, aku lagi masuk kelas dengan meninggalkan tas dan jaket di BMT dan hanya dengan memakai kaos bebas. Inilah cerminan pelajar Indonesia masa kini. Di kelas, aku langsung ditanyain Mas Fakhmi (Guru Seni Rupa), "Ngopo kok telat dho? Ndelik ning ndi mau?". Aku pun mlipir, "Oh ora og Mas, aku mau pas istirahat leren kekeselen merga olahragane Pak Gani karo ngobrol-ngobrol ning musba, tur saking asik e nganti lali pelajaran". Dan seperti biasa. Mas Fakhmi langsung nagih hutang-hutang tugasku yang menumpuk. Dan seperti biasa juga aku njawab "Aku ngumpul minggu depan wae Mas". Dan tugas selanjutnya adalah nggambar graffity nama diri.

Dan setelah pulang, aku langsung mbalik ke musba buat nunggu sosialisasi sebuah seleksi kepanitiaan. Selesai sosialisasi, aku sama Anggadha duduk-duduk dibelakang (Sarang Begundal Padmanaba). Dan disana aku liat Andre yang lagi sendirian pake kaos futsal. Dia lagi nunggu latihan futsal dan dia ngajak aku Anggadha ikut latihan. Tapi kedatangan kami disini cuman buat mengejek-ejek kegalauan yang sedang dialaminya (haha, apalagi yang bisa kami lakukan selain ngejek-ngejek orang).

Temen-temen yang mau latihan futsal dah pada dateng. Tanpa basa-basi kami semua yang ada di lapangan langsung main futsal. Rapeduli lah aku bar  kekeselen olahraga, sing penting seneng seneng bareng. "Aku mau melakukan suatu hal karna aku memang benar-benar suka". Gak lama kemudian kami bubaran karna kecapekan. Kami memang copz, baru bentar aja dah kecapekan. "Gapapa baru pertama latihan og" kata Andre.

Rampungan futsal, ternyata  ada 3 adek kelas PHC kami mau tanya-tanya beberapa hal tentang PHC ke aku sama Anggadha. Kami pun ngobrol di depan posko PHC. Beberapa hal yang kami sampaikan :
  • Kenapa kok format pelantikan PHC 40 lebih menantang daripada pelantikan PHC 41? Jadi, jaman dulu tu pelantikan PHC memang dikonsep lebih menantang buat ngasah mental peserta sehebat mungkin. Dan semua anggota diharapkan memiliki skill yang hebat dalam segala bidang. Tetapi seiring perkembangan jaman, hal itu sudah tidak sesuai lagi dengan mindset anak-anak jaman sekarang. Maka dari itu, konsep pelantikan yang berorientasi pada skill dan mental sekarang diubah menjadi konsep yang berorientasi pada ilmu kepecintaalamannya sendiri dan menomorduakan skill dan mental. Dan perubahan itu dapat mengubah mindset anggota untuk tetap loyal dan berdedikasi pada PHC. Bukannya merasa terbebani dan menghindar dari PHC.
  • Gimana caranya agar temen-temen seangkatan kami bisa memprioritaskan atau setidaknya peduli sama PHC? Jadi, sebenernya yang lebih tau dan kenal temen-temen kalian adalah kalian sendiri. Ya kalo saran dari kami, itu cuma masalah pada komunikasi kalian. Kalo sekali dicoba masih belum bisa, ya dicoba terus-menerus sampai berhasil. Ya kalo dah paling mepet udah gak bisa, yaudah, apalah artinya 1 orang yang tidak berkontribusi buat 1 angkatan, toh hanya merepotkan. Kalo mereka punya alasan jadi salah-satu PH-Co sebuah kegiatan, ya harus dibilangin kalo dia masih punya kewajiban dan tanggung jawab di PHC. Kalo gak bisa dikasih tanggungan yang besar, ya dikasih tanggungan dari yang kecil-kecil dulu. Yang penting masih ikut andil.
  • Karena anggota kami mayoritas adalah perempuan, kami khawatir kalo semasa kami memegang PHC tidak sanggup karna laki-lakinya kurang ikut andil. Di PHC laki-laki dan perempuan statusnya sama. Perempuan juga bisa memimpin layaknya laki-laki, tinggal keinginan dan niatnya saja. Selama masih bisa melanjutkan, ya lanjutkan aja dulu. Kalo banyak yang gak bisa, ya pakai yang ada aja. Gak usah khawatir besok-besoknya itu gimana. Nah kalo dah dapet masalah lagi, tanyain sama yang lebih tua.
  • Tapi PHC 40 tu lebih sangar-sangar di hadapan kami, bahkan di angkatan kami. Yaitulah yang kami pelajari di PHC. Bagaimanapun caranya kelas 2 harus terlihat lebih sangar daripada kelas 1. Dan kami bisa terlihat lebih sangar karna kami setahun lebih dulu dari kalian. Kami sudah pernah melakukan apa yang akan kalian lakukan. Dan karena lebih tau, bisa terlihat lebih sangar, dan sebenarnya biasa aja.
  • Sebagian pesan tidak bisa disampaikan disini karena kepentingan privasi.
Padmanaba Hiking Club 41 Guntur

Tolong diterapin apa yang kami berikan dan sampaikan apa yang perlu disampaikan ke temen-temen ya adek-adek . . . Ini udah waktunya kalian mulai bisa mandiri, soalnya kami udah mau kelas 3 dan itu artinya mungkin kami dah gak bisa secara langsung mbimbing kalian . . . VIVA PHC

Saturday, April 21, 2012

Survey What The Hell (Pelantikan PHC 41)

AVERUS ZAMAN (SUPERVISOR/DOKUMENTASI) RIDHO BAHRU (SUPERVISOR/LEADER) MAHARDITO C (KORLAP) BAGASKARA WIDHI (KETUA PELANTIKAN)

Waktu itu tanggal 18 Februari 2012. Tujuan kami adalah survey Taman Nasional Gunung Merbabu via gerbang wekas. Namun, beberapa minggu sebelumnya sudah dilakukan survey di Gunung Lawu oleh tim survey yang pertama. Tapi oleh karena beberapa hambatan: waktu pendakian dan jarak tempat yang cukup jauh untuk pendakian selama 1 hari 1 malam, dengan sangat terpaksa kami pun mengubah tempat pelaksanaan pelantikan. 

Dalam waktu yang singkat buat kami seorang pelajar yang hanya mempunyai sedikit waktu luang, kami pun melakukan survey kedua yang dilaksanakan di Taman Nasional Gunung Merbabu pada H-7 pelaksanaan pelantikan. 

Perjalanan dimulai dari sepulang sekolah sekitar jam 2 siang (menurut kami semua proses dari pre-during-post adalah bagian dari perjalanan). Hari itu, Sabtu, 18 Februari 2012. Pulsek teng! kami langsung pulang kerumah masing-masing buat ngambil barang bawaan kami. Tapi hujan masih turun, aku pun menunda bentar buat kembali kesekolah. 

Setelah hujan reda, kira-kira jam setengah 4, aku langsung kembali kesekolah dan Ave udah nelpon aku beberapa kali. Sesampainya disekolah kami kumpul di bangsal sekolah buat packing bareng. kira-kira jam setengah 5 bawaan kami dah siap dan perjalanan siap dimulai. Kami berangkat pake 2 motor, motorku sama motornya Ave. Dan motornya Bagas sama Dito dtitipin dirumah Ghozi. 

Dan kami pun berangkat kira-kira jam setengah 5. kami mampir ke Merapi Adventure cabang selokan mataram dulu buat nyewa tenda dome sama matras. Disinilah sebab kami memulai mengatakan What The Hell. Pertama Bagas baru sadar kalo dia gabawa mantrol. Trus dia pergi kerumah temennya buat minjem mantrol. Dan ternyata cabang Merapi Adventure tersebut kehabisan stock dome, dan dia nyuruh kami nyewa di Merapi Adventure pusat. What The Hell, kami pun harus nunggu Bagas mbalik.

Selang beberapa menit, Bagas pun datang dan kami langsung menuju Merapi Adventure. Habis dapet semua barang sewaan, kami pun langsung menuju Gunung Merbabu via Wekas lewat jalan Magelang. sebelumnya kami mampir dulu di pom bensin buat ngisi bensin sama jajan di minimarket. What The Hell, kami lupa bawa bahan makanan buat pendakian. 

Berhubung Mentari sudah hilang, kami pun melanjutkan perjalanan. Sekitar 1 jam kemudian kami sudah sampai Terminal Tidar Magelang. Terus kami nyari bahan makanan di minimarket pom bensin deket pertigaan depan. What The Hell, ternyata gak jual bahan makanan, dan kami disuruh cari di alfamart yg beberapa ratus meter lagi dari sini. Tapi yang ke alfamart cuman Bagas sama Dito.

Beberapa menit kemudian Bagas sama Dito dateng. Kami pun lanjut perjalanan, dan jalannya udah mulai naik lereng, dingin dan gelap. Setengah jam kemudian kami nyampe di gerbang Wekas. habis istirahat bentar, kami lanjut naik lereng menuju basecamp. tapi ditengah perjalanan disuatu tanjakan 45 derajat, motor kami gak kuat naik lagi. What The Hell, terpaksa aku sama dito yang mbonceng harus turun dan jalan kaki sampe jalan yang agak landai.

Dan akhirnya kami pun nyampe basecamp Grabupal kira-kira jam 8 malam. kami pun istirahat dan dan pesen makan minum. Dan yang terjadi adalah pesenan kami jadi dalam 2setengah jam, What The Hell. Terus kami makan minum dan istirahat sampe sekitar jam 1 malam. setelah selesai, kami siap melakukan pendakian malam. 

Pendakian pun dimulai. Dan sekitar 2 jam pendakian, kami pun nyampe di pos 2, sudah banyak pendaki lain disini dan sudah terdapat sekitar 10 dome berdiri disini. terdapat tanah lapang yang luas dengan pemandangan pegunungan diatas awan disana. Ini mirip dengan yang pernah kulihat di cerita dongeng, It's Amazing . . . jam menunjuk angka 3 pagi, dan kami segera membangun dome dan siap buat tidur. Sinar mentari pun membangunkan kami dari tidur yang lelap. Cuman Bagas, Ave, sama Dito yang udah bangun. Sedangkan aku masih tertidur lelap.

Setelah Bagas, Ave, sama Dito bangun, mereka langsung masak nasi sama
nugget, mereka juga buat minuman hangat. Habis semua makanan siap, aku pun bangun. Thadaaa . . . sarapan bareng deh. Mujurnya nasibku, bangun-bangun tinggal makan haha. Tapi What The Hellnya, kami gak bawa piring ma sendok. Makan seadanya dah.

Terus, kami berencana melanjutkan pendakian menuju puncak dengan meninggalkan dome dan hanya membawa 1 carrier dan bekal secukupnya. jam 9 pagi, kami pun mulai pendakian menuju puncak. Dan peristirahatan sementara berikutnya adalah pos 3. Disini terdapat kawah mati yang mengandung belerang yang menyengat. Dan diatas terdapat puncak menara bts

Kami pun melanjutkan pendakian, kami melalui sebuah jalur yang terkenal dengan nama jembatan setan. Jalur ini berupa jalan setapak yang sangat panjang dan disampaing kanan kirinya terdapat jurang sepanjang jalan. Terus kami melewati puncak geger sapi dan akhirnya kami sampai di pertigaan yang memisahkan puncak syarif dan puncak kentheng songo yang jaraknya hanya tinggal 100an meter lagi. Tapi cuaca berkata lain. Hujan, badai, dan kabut menyelimuti kami. Padahal saat itu kami berencana masak buat makan siang. Keadaan sudah terjadi, dengan terpaksa kami harus turun ke pos 2 dengan memakai mantrol.

Sekitar 1 jam kemudian kami nyampe pos 2. Dan kami menyempatkan masak buat makan siang. Karena hujan masih deras, terpaksa kami masak didalem dome sambil ngangetin badan yang berjam-jam kedinginan. setelah hujan reda, kami cepet-cepet packing buat turun, soalnya hari udah sore, takut kemaleman. Kebetulan selama pendakian dan turun, akulah yang jadi leader karna aku dah 2 kali muncak disini. 

Dan ditengah perjalanan turun menuju pos 1, dengan sangat yakinnya aku mangambil jalan pintas yang belum pernah kulalui karna hari semakin gelap dan kami dikejar waktu. Tapi keyakinanku akan jalan pintas yang kupilih mulai pudar saat jalan setapaknya mulai tidak jelas dan keyakinanku semakin pudar ketika jalannya benar-benar hilang dan yang ada hanyalah turunun curam tanpa jalur dan ditumbuhi rumput-rumput yang tinggi, What The Hell. Akhirnya aku hanya mengikuti naluriku dan tetap turun hingga akhirnya aku menemukan jalur menuju pos 1. Hatiku lega dan hari sudah benar-benar gelap.

Kami pun mengeluarkan senter kami dan melanjutkan perjalanan menuju basecamp. Akhirnya kami pun sampai di basecamp dan langsung bersiap-siap untuk pulang menuju Jogja Istimewa . . .

THIS IS WHAT THE HELL SURVEY !!
But we still give our dedication because we learn from here . . . 

Padmanaba Hiking Club






Sebuah organisasi yang paling kami banggakan saat ini. Nama yang mengubah pola pikirku, tempat yang menjadikanku manusia yang sesungguhnya. Bukan memperalatku seolah robot yang hanya menerima perintah. Akulah manusianya, aku yang mengendalikannya. Bukan sekedar ekskul yang penuh omong kosong. -PADMANABA HIKING CLUB-